Riduan_Bies
Selasa, 26 Maret 2013
Rabu, 08 Agustus 2012
Selasa, 08 Mei 2012
bangkit donk
Alhamdulillah, atas izin Allah Swt. buku ini berhasil saya selesaikan pada 16 Juni 2004, pukul 09.00 WIB saat artikel terakhir yang saya tulis untuk buku ini di-save di komputer saya. Allah Swt. telah memberikan berbagai kemudahan dalam penyusunan buku ini, meski saya harus ketat mengatur jadwal. Waktu sisa di malam hari adalah waktu yang paling menyenangkan untuk membanjirkan seluruh ide yang ada di benak saya. Memoles dan mempercantik artikel-artikel ini menjadi pekerjaan yang saya sukai. Sebab, tulisan dengan pesan sebagus apa pun tanpa dikemas dengan baik dan indah, mungkin hanya akan tertata rapi di rak toko buku, tanpa ada mau menyentuhnya apalagi membelinya. Atau lebih mengenaskan lagi, tak ada penerbit yang berminat menerbitkan karya saya. Beruntung GIP memberi masukan yang berarti untuk buku saya ini, semoga ada manfaatnya.
Semoga saja buku ini, meski saya merasa masih jauh dari sempurna, tapi setidaknya dapat menjadi pemicu pembaca untuk lebih semangat menggali cerita dan wawasan, serta ilmu dari buku sederhana ini. Saya berharap buku ini bisa jauh lebih bermanfaat dari ukurannya yang kecil ini. Semoga.
Sobat muda muslim, buku ini mungkin kelewat sederhana. Bahkan sangat sederhana. Tapi saya mencoba mengemas dengan sedikit lebih tegas agar memiliki bobot yang sama seperti buku saya sebelumnya. Saya tetap pada pola penulisan dengan gaya bertutur yang nggak menggurui. Meski tetap saya coba masukkan unsur-unsur yang bisa memberikan kedalaman makna. Artinya, meski sederhana tema-tema yang dibahasnya, tapi saya berharap masih ada nilai bergizi tinggi untuk pemikiran dan perasaan pembaca setelah melahap buku ini.
Dalam artikel yang berjumlah 28 buah dan dibagi dalam lima bab ini seluruhnya bercerita tentang “bagaimana”, bukan “mengapa”. Saya mencoba memberikan semacam solusi praktis buat teman-teman remaja yang mengalami berbagai persoalan hidupnya (paling nggak yang tergambar dalam artikel-artikel tersebut).
Kalo kamu ada masalah dengan keluarga, di buku ini saya lebih memberi ruang bebas untuk menelusuri hubungan kita dengan orangtua. Terus terang saja, banyak teman remaja yang kebingungan berhadapa dengan ortu. Jangankan untuk curhat bebas tentang apa saja suasana hati kita, sekadar untuk ngobrol masalah remeh-temeh pun kita segan dan malas. Semoga dengan membaca buku ini, kita bisa menyelami apa sih yang diinginkan ortu dari kita, dan kita belajar mengkomunikasikan harapan dan keinginan kita ortu dengan rileks. Serileks dan semudah ketika kita berkomunikasi dengan teman baik kita.
Sobat muda muslim, di buku ini kamu juga bakalan saya ajak untuk berselancar mengenali teman kamu. Siapa teman kamu, apa yang harus dilakukan saat berteman, dan bagaimana berpegang teguh terhadap prinsip kita ketika berbenturan dengan perbuatan teman kita. Jujur saja, berdasarkan pengalaman, seringkali kita kesulitan untuk berkata “TIDAK” kepada teman yang ngajak nggak baik. Insya Allah di buku ini kamu bisa menimbang dan mencoba tips-tips yang saya tawarkan.
Saya mencoba menyelami seluruh masalah (kalo bisa) yang dihadapi teman-teman remaja. Selain masalah keluarga dan teman, remaja biasanya juga kurang pede dengan kehidupannya. Seringkali teman remaja gamang dengan hidup ini, khususnya ketika kenyataan tak sesuai dengan harapan dan keinginannya. Insya Allah di buku ini saya memberikan support buat kamu semua tentang menikmati hidup ini. Saya buatkan bab khusus untuk itu. Kamu bisa juga menjajalnya.
Ini berbeda dengan buku-buku saya sebelumnya yang lebih menekankan perubahan pada pola pikir yang dilengkapi dengan solusi sistemik, karena memang inilah kunci sebuah kesadaran dan perubahan (kamu udah baca kan buku saya yang lain: Jangan Jadi Bebek, Andai Kamu Tahu, Jangan Jadi Seleb, dan Jangan Nodai Cinta). Tetapi, saya tidak akan mengabaikan pula aspek praktis. Itu sebabnya, saya mencoba memenuhi keinginan sebagian besar pembaca buku saya yang kebetulan bertanya pada acara-acara bedah buku saya di berbagai daerah. Semoga saja ini dapat membantu menemukan apa yang diharapkan teman pembaca.
Bisa dibilang pula, bahwa artikel-artikel ini merupakan bentuk jawaban dari sebagian pertanyaan yang dilontarkan kepada saya. Untuk itu makasih banget buat semua pembaca buku saya, sehingga saya mampu memberikan jawaban yang relatif lebih awet karena dibukukan. Semoga buku ini menjadi pelengkap buku-buku saya yang lainnya. Sehingga kamu bisa baca lebih nikmat dan renyah tambah wawasan.
Oya, saya sebenarnya sempat bingung dengan format buku ini, karena memang sangat teknis. Tapi, ketika saya membaca buku berjudul Biarkan Anak Bicara yang saya beli waktu pameran buku, saya seperti menemukan jalan lempang. Karena buku tersebut juga praktis tapi berisi normatif, dan uniknya dilengkapi dengan tips-tips singkat dan jelas. Itu sebabnya, di buku ini kamu juga akan saya bantu dengan beberapa tips singkat untuk mewujudkan harapanmu.
Nggak akan banyak cerita tentang isi buku ini, lebih baik kamu baca aja deh. Insya Allah ditanggung antimanyun (pede banget ya?). Karena penjelasan yang terlalu banyak juga bikin bosen. Betul nggak seh? (ini nggak maksa kok, Bro! Hehehe…)
Sobat muda muslim, buku ini mungkin kelewat sederhana. Bahkan sangat sederhana. Tapi saya mencoba mengemas dengan sedikit lebih tegas agar memiliki bobot yang sama seperti buku saya sebelumnya. Saya tetap pada pola penulisan dengan gaya bertutur yang nggak menggurui. Meski tetap saya coba masukkan unsur-unsur yang bisa memberikan kedalaman makna. Artinya, meski sederhana tema-tema yang dibahasnya, tapi saya berharap masih ada nilai bergizi tinggi untuk pemikiran dan perasaan pembaca setelah melahap buku ini.
Dalam artikel yang berjumlah 28 buah dan dibagi dalam lima bab ini seluruhnya bercerita tentang “bagaimana”, bukan “mengapa”. Saya mencoba memberikan semacam solusi praktis buat teman-teman remaja yang mengalami berbagai persoalan hidupnya (paling nggak yang tergambar dalam artikel-artikel tersebut).
Kalo kamu ada masalah dengan keluarga, di buku ini saya lebih memberi ruang bebas untuk menelusuri hubungan kita dengan orangtua. Terus terang saja, banyak teman remaja yang kebingungan berhadapa dengan ortu. Jangankan untuk curhat bebas tentang apa saja suasana hati kita, sekadar untuk ngobrol masalah remeh-temeh pun kita segan dan malas. Semoga dengan membaca buku ini, kita bisa menyelami apa sih yang diinginkan ortu dari kita, dan kita belajar mengkomunikasikan harapan dan keinginan kita ortu dengan rileks. Serileks dan semudah ketika kita berkomunikasi dengan teman baik kita.
Sobat muda muslim, di buku ini kamu juga bakalan saya ajak untuk berselancar mengenali teman kamu. Siapa teman kamu, apa yang harus dilakukan saat berteman, dan bagaimana berpegang teguh terhadap prinsip kita ketika berbenturan dengan perbuatan teman kita. Jujur saja, berdasarkan pengalaman, seringkali kita kesulitan untuk berkata “TIDAK” kepada teman yang ngajak nggak baik. Insya Allah di buku ini kamu bisa menimbang dan mencoba tips-tips yang saya tawarkan.
Saya mencoba menyelami seluruh masalah (kalo bisa) yang dihadapi teman-teman remaja. Selain masalah keluarga dan teman, remaja biasanya juga kurang pede dengan kehidupannya. Seringkali teman remaja gamang dengan hidup ini, khususnya ketika kenyataan tak sesuai dengan harapan dan keinginannya. Insya Allah di buku ini saya memberikan support buat kamu semua tentang menikmati hidup ini. Saya buatkan bab khusus untuk itu. Kamu bisa juga menjajalnya.
Ini berbeda dengan buku-buku saya sebelumnya yang lebih menekankan perubahan pada pola pikir yang dilengkapi dengan solusi sistemik, karena memang inilah kunci sebuah kesadaran dan perubahan (kamu udah baca kan buku saya yang lain: Jangan Jadi Bebek, Andai Kamu Tahu, Jangan Jadi Seleb, dan Jangan Nodai Cinta). Tetapi, saya tidak akan mengabaikan pula aspek praktis. Itu sebabnya, saya mencoba memenuhi keinginan sebagian besar pembaca buku saya yang kebetulan bertanya pada acara-acara bedah buku saya di berbagai daerah. Semoga saja ini dapat membantu menemukan apa yang diharapkan teman pembaca.
Bisa dibilang pula, bahwa artikel-artikel ini merupakan bentuk jawaban dari sebagian pertanyaan yang dilontarkan kepada saya. Untuk itu makasih banget buat semua pembaca buku saya, sehingga saya mampu memberikan jawaban yang relatif lebih awet karena dibukukan. Semoga buku ini menjadi pelengkap buku-buku saya yang lainnya. Sehingga kamu bisa baca lebih nikmat dan renyah tambah wawasan.
Oya, saya sebenarnya sempat bingung dengan format buku ini, karena memang sangat teknis. Tapi, ketika saya membaca buku berjudul Biarkan Anak Bicara yang saya beli waktu pameran buku, saya seperti menemukan jalan lempang. Karena buku tersebut juga praktis tapi berisi normatif, dan uniknya dilengkapi dengan tips-tips singkat dan jelas. Itu sebabnya, di buku ini kamu juga akan saya bantu dengan beberapa tips singkat untuk mewujudkan harapanmu.
Nggak akan banyak cerita tentang isi buku ini, lebih baik kamu baca aja deh. Insya Allah ditanggung antimanyun (pede banget ya?). Karena penjelasan yang terlalu banyak juga bikin bosen. Betul nggak seh? (ini nggak maksa kok, Bro! Hehehe…)
kepada :
ayah n ibu tercinta
semoga kesehatan selalu melekat, n keberhasilan selalu menjaga mu..
syukur atas rahmat Allah SWT,anakmu dalam keadaan sehat,
begitu juga dengan ibu / ayah disana..
dalam beberapa tahun ini,
sejuta rindu masih selalu menemani hari2 ku..
ayah / ibu..
banyak hal yg ingin q ceritakan,
namun hingga saat ini aqbelum bisa pulang untuk berkumpul bersama..
ayah / ibu..
ingin rasanya menangis, berteriak sekuat tenaga..
terkadang masalah itu datang bersamaan,
datang seperti petir, membuat bathin q terkejut..
seakan2 smua masalah itu menjadi musuh bagi q..
tapi aq salah..
aq lupa dgn nasehatmu..
"jadikan masalah itu sahabat untukmu,
agar kamu terbiasa denganya.."
ayah / ibu..
rindu qu akan hilang saat hari mulai gelap,
rindu qu akan hilang, saat mimpi menemani tidur qu..
rindu qu akan hilang saat aq bisa bertemu denganmu..
wassalamanakmu
ayah n ibu tercinta
semoga kesehatan selalu melekat, n keberhasilan selalu menjaga mu..
syukur atas rahmat Allah SWT,anakmu dalam keadaan sehat,
begitu juga dengan ibu / ayah disana..
dalam beberapa tahun ini,
sejuta rindu masih selalu menemani hari2 ku..
ayah / ibu..
banyak hal yg ingin q ceritakan,
namun hingga saat ini aqbelum bisa pulang untuk berkumpul bersama..
ayah / ibu..
ingin rasanya menangis, berteriak sekuat tenaga..
terkadang masalah itu datang bersamaan,
datang seperti petir, membuat bathin q terkejut..
seakan2 smua masalah itu menjadi musuh bagi q..
tapi aq salah..
aq lupa dgn nasehatmu..
"jadikan masalah itu sahabat untukmu,
agar kamu terbiasa denganya.."
ayah / ibu..
rindu qu akan hilang saat hari mulai gelap,
rindu qu akan hilang, saat mimpi menemani tidur qu..
rindu qu akan hilang saat aq bisa bertemu denganmu..
wassalamanakmu
Keutamaan amal ibadah ditentukan oleh empat hal utama ini:
1.
Memperhatikan waktunya. Misalnya, ibadah yang paling utama di bulan
Ramadhan adalah qiyamullail. Berdasarkan sabda Rasulullah Saw:
"Siapa yang mengisi malam bulan Ramadhan dengan keimanan dan ibadah, niscaya baginya diampunkan dosa-dosanya yang telah lewat."(1)
Dan
berderma, karena Rasulullah Saw: "beliau paling dermawan saat berada
pada bulan Ramadhan".(2) Jika masuk sepuluh hari yang terakhir dari
bulan Ramadhan, maka amal ibadah yang paling utama adalah beri'tikaf dan
tidak keluar dari masjid. Dan jika masuk sepuluh hari pertama dari
bulan Dzul Hijjah, maka amal ibadah yang paling utama adalah amal saleh
dan berlomba untuk berjihad, berdasarkan sabda Rasulullah Saw:
"Kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwanya, dan tidak menuntut balasan dari dua hal itu."(3)
Amal
ibadah yang paling utama pada bulan Muharram dan Sya'ban adalah puasa,
berdasarkan sabda Rasulullah Saw: "Puasa yang paling utama setelah bulan
Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram." (4) Dan perkataan A'isyah
r.a.:
"Aku dapati Nabi Saw paling banyak berpuasa pada bulan Sya'ban." (5)
Amal
ibadah yang paling utama saat mengajarkan orang yang ingin belajar
adalah: bersungguh-sungguh untuk mengajarkannya, dan meninggalkan
pekerjaan yang lain. Dan ibadah yang paling utama saat wuquf di Arafah
adalah: berusaha untuk bermunajat, berdo'a, dan berdzikir, serta tidak
berpuasa yang dapat melemahkan tubuh untuk melakukan semua ibadah tadi.
Ibadah yang paling utama pada waktu menjelang subuh adalah: shalat dan istighfar. Berdasarkan firman Allah SWT:
"dan yang memohon ampun di waktu sahur." Ali Imran: 17.
dan amal ibadah yang paling utama saat berbuka adalah: berdoa. Berdasarkan sabda Rasulullah Saw:
"Tiga kelompok orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa saat ia berbuka puasa, ...".(6)
Amal ibadah yang paling utama saat mendengarkan adzan adalah, membalas ucapan adzan tersebut.
2. Memperhatikan Tempat.
Ada
beberapa tempat , yang jika dilakukan ibadah di situ, akan mendapatkan
pahala dan keutamaan yang lebih besar dibandingkan jika dilakukan di
tempat lain. Seperti shalat di Masjidil Haram, setara dengan seratus
ribu shalat di tempat lainnya. Shalat di Masjid Nabawi, setara dengan
seribu shalat di tempat lainnya. Dan shalat di Masjid Aqsha, setara
dengan lima ratus kali shalat di tempat lainnya.
Shalat
yang paling utama dilakukan di masjid adalah shalat wajib. Sementara
untuk shalat sunnah,yang paling utama adalah jika dillakukan di rumah.
Berdasarkan sabda Nabi Saw:
"Shalat yang paling utama bagi seseorang adalah di rumahnya, kecuali shalat wajib."(7)
Dzikir
dan berdoa di Shafa dan Marwa lebih utama dari shalat. Thawaf bagi
orang yang baru datang dari luar Mekkah lebih utama dari shalat, dan
sebaliknya bagi orang Mekkah sendiri. Do'a saat masuk rumah atau keluar
dari rumah lebih diutamakan daripada membaca Al Qur'an.
3. Memperhatikan Jenis Ibadah.
Jenis
shalat lebih utama dari jenis membaca Al Qur'an. Jenis membaca Al
Qur'an lebih dibandingkan jenis dzikir. Jenis dzikir lebih utama
dibandingkan jenis do'a. jenis jihad lebih utama dari jenis ibadah
hajji. Bahkan di antara satu jenis ibadah sendiri ada perbedaan
keutamaan antara satu macam dengan macam yang lain. Misalnya:
"Puasa (sunnah) yang paling utama adalah puasa nabi Daud, yaitu berpuasa satu hari dan berbuka satu hari".(8) Dan
"Shadaqah yang paling utama adalah shadaqah bagi sanak keluarga yang membenci kita." (9)
Dan
"Syuhada yang paling utama adalah yang darahnya ditumpahkan musuh, dan kendaraannya dirusak musuh"(10). Dan
"Dzikir yang paling utama adalah: la ilaha illah Allah, dan doanya yang paling utama adalah: alhamdulillah." (11)
Dan
"Jihad yang paling utama adalah membela kebenaran di hadapan penguasa yang lalim." (12)
4. Memperhatikan Situasi dan Kondisi.
Rasulullah Saw bersabda:
"Jika Allah SWT kagum melihat seorang hamba, niscaya hamba itu tidak akan dihisab."(13)
Kemudian beliau mengabarkan tentang sipat orang-orang yang membuat Allah SWT tertawa. Beliau bersabda:
"Tiga kelompok manusia yang dicintai dan dikagumi oleh Allah SWT dan diberikan kabar gembira oleh-Nya adalah: ..., seseorang yang mempunyai isteri cantik dan peraduan yang nyaman nan indah, kemudian ia bangun di waktu malam untuk beribadah. Terhadap orang tersebut Allah SWT berkomentar: "dia meninggalkan syahwatnya untuk beribadah kepada-Ku, padahal jika ia mau ia dapat terus menikmati tidurnya." Dan orang yang sedang berada dalam perjalanan bersama rombongan, kemudian ia tidak tidur malam kecuali sedikit, dan ia isi akhir malamnya dengan ibadah, baik dalam kesulitan maupun dalam kesenangan."(14)
Ini
jika dalam kondisi negara aman. Sedangkan jika dalam kondisi perang,
ukurannya lain lagi, berbeda dengan sebelumnya. Oleh karena itu, perlu
memperhatikan situasi dan kondisi. Orang yang cerdik adalah orang yang
mengetahui amal ibadah yang paling utama di segala situasi dan kondisi.
'Auf bin Harits adalah salah seorang yang cerdik ini. Ketika ia bertanya
kepada Nabi Saw pada saat perang Badar, sebagai berikut: "Wahai
Rasulullah Saw, apakah yang membuat Rabb-ku tertawa? (maksudnya: apakah
amal ibadah yang jika dikerjakan oleh seseorang pada situasi saat ini
mencukupi untuk membuat dirinya terbebaskan dari perhitungan akhirat).
Nabi Saw menjawab:
"Orang yang menerjang musuh dengan tanpa perisai". Maka dia pun melepaskan baju besi yang ia pakai, kemudian mengambil pedangnya dan segera menyerang pasukan musuh, hingga ia mendapatkan syahid.
Memperhatikan
situasi dan kondisi mencakup memperhatikan potensi masing-masing
peserta kompetisi dan kelebihan yang mereka miliki. "Orang kaya yang
memiliki banyak harta, dan hatinya merasa sayang untuk menyumbangkan
hartanya itu: maka shadaqah hartanya dan kerelaan hatinya untuk
menyumbangkan hartanya itu lebih utama baginya dibandingkan qiyamullail
dan berpuasa sunnah di siang hari. Orang yang pemberani dan kuat, yang
ditakuti musuh: keikutsertaannya dalam pasukan jihad walau sebentar, dan
berjihad melawan musuh-musuh Allah, baginya lebih utama dibandingkan
melaksanakan ibadah hajji, berpuasa, bersedekah dan melakukan ibadah
sunnah. Orang yang berpengetahuan, yang mengetahui sunnah Nabi, ilmu
halal-haram, dan ilmu tentang mana yang baik dan mana yang tercela
menurut agama: baginya bergaul dengan manusia, mengajarkan mereka, dan
memberikan mereka nasihat dalam agama, itu lebih utama daripada
mengucilkan diri, menghabiskan waktunya untuk shalat, membaca Al Qur'an
dan bertasbih. Pejabat pemerintah yang memegang urusan manusia: baginya,
duduk sebentar untuk mengurusi perkara masyarakat, membantu orang yang
dizhalimi, menjalankan hadd Allah, membantu pihak yang benar, dan
melawan pihak yang salah, itu lebih utama baginya dari pada beribadah
bertahun-tahun."(15)
Kami
tambahkan: amal ibadah yang paling utama bagi orang yang dikuasai oleh
sikap masa bodoh terhadap siksaan Allah SWT dan yang tertipu oleh
dirinya sendiri adalah: dengan merasa takut kepada Allah SWT. Amal
ibadah yang paling utama bagi orang yang dikuasai oleh keputus asaan dan
patah harapan dari rahmat Allah SWT adalah: menumbuhkan sikap
pengharapan kepada-Nya. Amal yang paling utama bagi orang yang junub
adalah: mandi besar. Amal yang paling utama bagi orang yang takut
impoten adalah: segera menikah. Amal yang paling utama saat kedatangan
tamu adalah: melayani dan menemuinya, dibandingkan wirid yang sunnah.
Amal ibadah yang paling utama saat membantu orang yang ditimpa kesulitan
adalah: memfokuskan diri untuk membantunya dan menolongnya, dan
mementingkan hal itu dibandingkan wirid dan khalwatnya. Amal ibadah yang
paling utama saat seorang muslim sakit adalah: menjenguknya. Dan amal
ibadah yang paling utama saat kematiannya adalah: menyaksikan
jenazahnya. Amal ibadah yang paling utama ... dst.
Kamis, 08 Maret 2012
IBU
Ibu…
adalah wanita yang telah melahirkanku
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa
ibu..
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun diwaktu pagi ,siang , dan malam
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun diwaktu pagi ,siang , dan malam
ibu..
adalah wanita yang penuh perhatian, dikala.
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
dan bila aku kesepian
adalah wanita yang penuh perhatian, dikala.
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
dan bila aku kesepian
ibu..
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoaan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku.
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoaan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku.
aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu.
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu.
ibu..
engkau menangis karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kuruspun karena aku
engkau korbankan segalanya untukku
engkau menangis karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kuruspun karena aku
engkau korbankan segalanya untukku
ibu..
jasamu tiada terbalas
jasamu tada terbeli
jasamu tiada akhir
dan jasamu terlukis indah didalam surga
jasamu tiada terbalas
jasamu tada terbeli
jasamu tiada akhir
dan jasamu terlukis indah didalam surga
ibu..
hanya doa yang bisa kupersembahkan untukmu
hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu..
hanya doa yang bisa kupersembahkan untukmu
hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu..
Bumi menangis
Buah Karya : Ikbal oktaviansyah
Buah Karya : Ikbal oktaviansyah
kicauan burung tak seindah dulu
tarian daun tak sekencang dulu
hembusan laut tak setenang dulu
getaran gunung tak seseunyi dulu
tarian daun tak sekencang dulu
hembusan laut tak setenang dulu
getaran gunung tak seseunyi dulu
apakaha kalian tak berfikir
begitu bodohnya kalian
mengubah bumi yang begitu indah
sekarang menjadi begitu tak berdaya
begitu bodohnya kalian
mengubah bumi yang begitu indah
sekarang menjadi begitu tak berdaya
siapa yang bertanggung jawab
tanya sang bumi
aku tak sanggup menampung kalian
aku tak bisa melihat kalian
ucap sang bumi
tanya sang bumi
aku tak sanggup menampung kalian
aku tak bisa melihat kalian
ucap sang bumi
bencana yang begitu banyak menimpaku
apa yang diperbuat anak bangsa untukku?
hanya pertunjukkan yang tiada arti
pertunjukkan untuk berlomba-lomba memperkaya diri
pertunjukkan peperangan satu sama lain
apa yang diperbuat anak bangsa untukku?
hanya pertunjukkan yang tiada arti
pertunjukkan untuk berlomba-lomba memperkaya diri
pertunjukkan peperangan satu sama lain
tiadakah kalian melihatku seperti ini
apa yang harus kulakukan untuk menyadarkan kalian
apakah hanya berharap
apakah hanya mengeluh
dan apakah hanya menangis
apa yang harus kulakukan untuk menyadarkan kalian
apakah hanya berharap
apakah hanya mengeluh
dan apakah hanya menangis
Selasa, 06 Maret 2012
perjalanan
Saat hujan semakin deras
kusuri jalan selangkah demi selangkah
Kuraba bajuku yang sudah kuyup
serasa dingin udara menusuk
sebentar kutoleh kebelakang
Terlihat jelas roda sejarah membentang
Angin kencang
Percikan hujan
Halilintar
Semuanya adalah terpaan kehidupan
Aku berharap reda khan tiba
Terang khan menjelma
Menjadikan hidup penuh makna
Langganan:
Postingan (Atom)