diriku

Selasa, 08 Mei 2012

bangkit donk


Alhamdulillah, atas izin Allah Swt. buku ini berhasil saya selesaikan pada 16 Juni 2004, pukul 09.00 WIB saat artikel terakhir yang saya tulis untuk buku ini di-save di komputer saya. Allah Swt. telah memberikan berbagai kemudahan dalam penyusunan buku ini, meski saya harus ketat mengatur jadwal. Waktu sisa di malam hari adalah waktu yang paling menyenangkan untuk membanjirkan seluruh ide yang ada di benak saya. Memoles dan mempercantik artikel-artikel ini menjadi pekerjaan yang saya sukai. Sebab, tulisan dengan pesan sebagus apa pun tanpa dikemas dengan baik dan indah, mungkin hanya akan tertata rapi di rak toko buku, tanpa ada mau menyentuhnya apalagi membelinya. Atau lebih mengenaskan lagi, tak ada penerbit yang berminat menerbitkan karya saya. Beruntung GIP memberi masukan yang berarti untuk buku saya ini, semoga ada manfaatnya.

Semoga saja buku ini, meski saya merasa masih jauh dari sempurna, tapi setidaknya dapat menjadi pemicu pembaca untuk lebih semangat menggali cerita dan wawasan, serta ilmu dari buku sederhana ini. Saya berharap buku ini bisa jauh lebih bermanfaat dari ukurannya yang kecil ini. Semoga.
Sobat muda muslim, buku ini mungkin kelewat sederhana. Bahkan sangat sederhana. Tapi saya mencoba mengemas dengan sedikit lebih tegas agar memiliki bobot yang sama seperti buku saya sebelumnya. Saya tetap pada pola penulisan dengan gaya bertutur yang nggak menggurui. Meski tetap saya coba masukkan unsur-unsur yang bisa memberikan kedalaman makna. Artinya, meski sederhana tema-tema yang dibahasnya, tapi saya berharap masih ada nilai bergizi tinggi untuk pemikiran dan perasaan pembaca setelah melahap buku ini.
Dalam artikel yang berjumlah 28 buah dan dibagi dalam lima bab ini seluruhnya bercerita tentang “bagaimana”, bukan “mengapa”. Saya mencoba memberikan semacam solusi praktis buat teman-teman remaja yang mengalami berbagai persoalan hidupnya (paling nggak yang tergambar dalam artikel-artikel tersebut).
Kalo kamu ada masalah dengan keluarga, di buku ini saya lebih memberi ruang bebas untuk menelusuri hubungan kita dengan orangtua. Terus terang saja, banyak teman remaja yang kebingungan berhadapa dengan ortu. Jangankan untuk curhat bebas tentang apa saja suasana hati kita, sekadar untuk ngobrol masalah remeh-temeh pun kita segan dan malas. Semoga dengan membaca buku ini, kita bisa menyelami apa sih yang diinginkan ortu dari kita, dan kita belajar mengkomunikasikan harapan dan keinginan kita ortu dengan rileks. Serileks dan semudah ketika kita berkomunikasi dengan teman baik kita.
Sobat muda muslim, di buku ini kamu juga bakalan saya ajak untuk berselancar mengenali teman kamu. Siapa teman kamu, apa yang harus dilakukan saat berteman, dan bagaimana berpegang teguh terhadap prinsip kita ketika berbenturan dengan perbuatan teman kita. Jujur saja, berdasarkan pengalaman, seringkali kita kesulitan untuk berkata “TIDAK” kepada teman yang ngajak nggak baik. Insya Allah di buku ini kamu bisa menimbang dan mencoba tips-tips yang saya tawarkan.
Saya mencoba menyelami seluruh masalah (kalo bisa) yang dihadapi teman-teman remaja. Selain masalah keluarga dan teman, remaja biasanya juga kurang pede dengan kehidupannya. Seringkali teman remaja gamang dengan hidup ini, khususnya ketika kenyataan tak sesuai dengan harapan dan keinginannya. Insya Allah di buku ini saya memberikan support buat kamu semua tentang menikmati hidup ini. Saya buatkan bab khusus untuk itu. Kamu bisa juga menjajalnya.
Ini berbeda dengan buku-buku saya sebelumnya yang lebih menekankan perubahan pada pola pikir yang dilengkapi dengan solusi sistemik, karena memang inilah kunci sebuah kesadaran dan perubahan (kamu udah baca kan buku saya yang lain: Jangan Jadi Bebek, Andai Kamu Tahu, Jangan Jadi Seleb, dan Jangan Nodai Cinta). Tetapi, saya tidak akan mengabaikan pula aspek praktis. Itu sebabnya, saya mencoba memenuhi keinginan sebagian besar pembaca buku saya yang kebetulan bertanya pada acara-acara bedah buku saya di berbagai daerah. Semoga saja ini dapat membantu menemukan apa yang diharapkan teman pembaca.
Bisa dibilang pula, bahwa artikel-artikel ini merupakan bentuk jawaban dari sebagian pertanyaan yang dilontarkan kepada saya. Untuk itu makasih banget buat semua pembaca buku saya, sehingga saya mampu memberikan jawaban yang relatif lebih awet karena dibukukan. Semoga buku ini menjadi pelengkap buku-buku saya yang lainnya. Sehingga kamu bisa baca lebih nikmat dan renyah tambah wawasan.
Oya, saya sebenarnya sempat bingung dengan format buku ini, karena memang sangat teknis. Tapi, ketika saya membaca buku berjudul Biarkan Anak Bicara yang saya beli waktu pameran buku, saya seperti menemukan jalan lempang. Karena buku tersebut juga praktis tapi berisi normatif, dan uniknya dilengkapi dengan tips-tips singkat dan jelas. Itu sebabnya, di buku ini kamu juga akan saya bantu dengan beberapa tips singkat untuk mewujudkan harapanmu.
Nggak akan banyak cerita tentang isi buku ini, lebih baik kamu baca aja deh. Insya Allah ditanggung antimanyun (pede banget ya?). Karena penjelasan yang terlalu banyak juga bikin bosen. Betul nggak seh? (ini nggak maksa kok, Bro! Hehehe…) 
kepada :
ayah n ibu tercinta

semoga kesehatan selalu melekat, n keberhasilan selalu menjaga mu..
syukur atas rahmat Allah SWT,anakmu dalam keadaan sehat,
begitu juga dengan ibu / ayah disana..

dalam beberapa tahun ini,
sejuta rindu masih selalu menemani hari2 ku..
ayah / ibu..
banyak hal yg ingin q ceritakan,
namun hingga saat ini aqbelum bisa pulang untuk berkumpul bersama..

ayah / ibu..
ingin rasanya menangis, berteriak sekuat tenaga..
terkadang masalah itu datang bersamaan,
datang seperti petir, membuat bathin q terkejut..
seakan2 smua masalah itu menjadi musuh bagi q..
tapi aq salah..
aq lupa dgn nasehatmu..
"jadikan masalah itu sahabat untukmu,
agar kamu terbiasa denganya.."

ayah / ibu..
rindu qu akan hilang saat hari mulai gelap,
rindu qu akan hilang, saat mimpi menemani tidur qu..
rindu qu akan hilang saat aq bisa bertemu denganmu..

wassalamanakmu

Keutamaan amal ibadah ditentukan oleh empat hal utama ini:
1. Memperhatikan waktunya. Misalnya, ibadah yang paling utama di bulan Ramadhan adalah qiyamullail. Berdasarkan sabda Rasulullah Saw:
"Siapa yang mengisi malam bulan Ramadhan dengan keimanan dan ibadah, niscaya baginya diampunkan dosa-dosanya yang telah lewat."(1)
Dan berderma, karena Rasulullah Saw: "beliau paling dermawan saat berada pada bulan Ramadhan".(2) Jika masuk sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan, maka amal ibadah yang paling utama adalah beri'tikaf dan tidak keluar dari masjid. Dan jika masuk sepuluh hari pertama dari bulan Dzul Hijjah, maka amal ibadah yang paling utama adalah amal saleh dan berlomba untuk berjihad, berdasarkan sabda Rasulullah Saw:
"Kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwanya, dan tidak menuntut balasan dari dua hal itu."(3)
Amal ibadah yang paling utama pada bulan Muharram dan Sya'ban adalah puasa, berdasarkan sabda Rasulullah Saw: "Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram." (4) Dan perkataan A'isyah r.a.:
"Aku dapati Nabi Saw paling banyak berpuasa pada bulan Sya'ban." (5)
Amal ibadah yang paling utama saat mengajarkan orang yang ingin belajar adalah: bersungguh-sungguh untuk mengajarkannya, dan meninggalkan pekerjaan yang lain. Dan ibadah yang paling utama saat wuquf di Arafah adalah: berusaha untuk bermunajat, berdo'a, dan berdzikir, serta tidak berpuasa yang dapat melemahkan tubuh untuk melakukan semua ibadah tadi.
Ibadah yang paling utama pada waktu menjelang subuh adalah: shalat dan istighfar. Berdasarkan firman Allah SWT:
"dan yang memohon ampun di waktu sahur." Ali Imran: 17.
dan amal ibadah yang paling utama saat berbuka adalah: berdoa. Berdasarkan sabda Rasulullah Saw:
"Tiga kelompok orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa saat ia berbuka puasa, ...".(6)
Amal ibadah yang paling utama saat mendengarkan adzan adalah, membalas ucapan adzan tersebut.
2. Memperhatikan Tempat.
Ada beberapa tempat , yang jika dilakukan ibadah di situ, akan mendapatkan pahala dan keutamaan yang lebih besar dibandingkan jika dilakukan di tempat lain. Seperti shalat di Masjidil Haram, setara dengan seratus ribu shalat di tempat lainnya. Shalat di Masjid Nabawi, setara dengan seribu shalat di tempat lainnya. Dan shalat di Masjid Aqsha, setara dengan lima ratus kali shalat di tempat lainnya.
Shalat yang paling utama dilakukan di masjid adalah shalat wajib. Sementara untuk shalat sunnah,yang paling utama adalah jika dillakukan di rumah. Berdasarkan sabda Nabi Saw:
"Shalat yang paling utama bagi seseorang adalah di rumahnya, kecuali shalat wajib."(7)
Dzikir dan berdoa di Shafa dan Marwa lebih utama dari shalat. Thawaf bagi orang yang baru datang dari luar Mekkah lebih utama dari shalat, dan sebaliknya bagi orang Mekkah sendiri. Do'a saat masuk rumah atau keluar dari rumah lebih diutamakan daripada membaca Al Qur'an.
3. Memperhatikan Jenis Ibadah.
Jenis shalat lebih utama dari jenis membaca Al Qur'an. Jenis membaca Al Qur'an lebih dibandingkan jenis dzikir. Jenis dzikir lebih utama dibandingkan jenis do'a. jenis jihad lebih utama dari jenis ibadah hajji. Bahkan di antara satu jenis ibadah sendiri ada perbedaan keutamaan antara satu macam dengan macam yang lain. Misalnya:
"Puasa (sunnah) yang paling utama adalah puasa nabi Daud, yaitu berpuasa satu hari dan berbuka satu hari".(8) Dan
"Shadaqah yang paling utama adalah shadaqah bagi sanak keluarga yang membenci kita." (9)
Dan
"Syuhada yang paling utama adalah yang darahnya ditumpahkan musuh, dan kendaraannya dirusak musuh"(10). Dan
"Dzikir yang paling utama adalah: la ilaha illah Allah, dan doanya yang paling utama adalah: alhamdulillah." (11)
Dan
"Jihad yang paling utama adalah membela kebenaran di hadapan penguasa yang lalim." (12)
4. Memperhatikan Situasi dan Kondisi.
Rasulullah Saw bersabda:
"Jika Allah SWT kagum melihat seorang hamba, niscaya hamba itu tidak akan dihisab."(13)
Kemudian beliau mengabarkan tentang sipat orang-orang yang membuat Allah SWT tertawa. Beliau bersabda:
"Tiga kelompok manusia yang dicintai dan dikagumi oleh Allah SWT dan diberikan kabar gembira oleh-Nya adalah: ..., seseorang yang mempunyai isteri cantik dan peraduan yang nyaman nan indah, kemudian ia bangun di waktu malam untuk beribadah. Terhadap orang tersebut Allah SWT berkomentar: "dia meninggalkan syahwatnya untuk beribadah kepada-Ku, padahal jika ia mau ia dapat terus menikmati tidurnya." Dan orang yang sedang berada dalam perjalanan bersama rombongan, kemudian ia tidak tidur malam kecuali sedikit, dan ia isi akhir malamnya dengan ibadah, baik dalam kesulitan maupun dalam kesenangan."(14)
Ini jika dalam kondisi negara aman. Sedangkan jika dalam kondisi perang, ukurannya lain lagi, berbeda dengan sebelumnya. Oleh karena itu, perlu memperhatikan situasi dan kondisi. Orang yang cerdik adalah orang yang mengetahui amal ibadah yang paling utama di segala situasi dan kondisi. 'Auf bin Harits adalah salah seorang yang cerdik ini. Ketika ia bertanya kepada Nabi Saw pada saat perang Badar, sebagai berikut: "Wahai Rasulullah Saw, apakah yang membuat Rabb-ku tertawa? (maksudnya: apakah amal ibadah yang jika dikerjakan oleh seseorang pada situasi saat ini mencukupi untuk membuat dirinya terbebaskan dari perhitungan akhirat). Nabi Saw menjawab:
"Orang yang menerjang musuh dengan tanpa perisai". Maka dia pun melepaskan baju besi yang ia pakai, kemudian mengambil pedangnya dan segera menyerang pasukan musuh, hingga ia mendapatkan syahid.
Memperhatikan situasi dan kondisi mencakup memperhatikan potensi masing-masing peserta kompetisi dan kelebihan yang mereka miliki. "Orang kaya yang memiliki banyak harta, dan hatinya merasa sayang untuk menyumbangkan hartanya itu: maka shadaqah hartanya dan kerelaan hatinya untuk menyumbangkan hartanya itu lebih utama baginya dibandingkan qiyamullail dan berpuasa sunnah di siang hari. Orang yang pemberani dan kuat, yang ditakuti musuh: keikutsertaannya dalam pasukan jihad walau sebentar, dan berjihad melawan musuh-musuh Allah, baginya lebih utama dibandingkan melaksanakan ibadah hajji, berpuasa, bersedekah dan melakukan ibadah sunnah. Orang yang berpengetahuan, yang mengetahui sunnah Nabi, ilmu halal-haram, dan ilmu tentang mana yang baik dan mana yang tercela menurut agama: baginya bergaul dengan manusia, mengajarkan mereka, dan memberikan mereka nasihat dalam agama, itu lebih utama daripada mengucilkan diri, menghabiskan waktunya untuk shalat, membaca Al Qur'an dan bertasbih. Pejabat pemerintah yang memegang urusan manusia: baginya, duduk sebentar untuk mengurusi perkara masyarakat, membantu orang yang dizhalimi, menjalankan hadd Allah, membantu pihak yang benar, dan melawan pihak yang salah, itu lebih utama baginya dari pada beribadah bertahun-tahun."(15)
Kami tambahkan: amal ibadah yang paling utama bagi orang yang dikuasai oleh sikap masa bodoh terhadap siksaan Allah SWT dan yang tertipu oleh dirinya sendiri adalah: dengan merasa takut kepada Allah SWT. Amal ibadah yang paling utama bagi orang yang dikuasai oleh keputus asaan dan patah harapan dari rahmat Allah SWT adalah: menumbuhkan sikap pengharapan kepada-Nya. Amal yang paling utama bagi orang yang junub adalah: mandi besar. Amal yang paling utama bagi orang yang takut impoten adalah: segera menikah. Amal yang paling utama saat kedatangan tamu adalah: melayani dan menemuinya, dibandingkan wirid yang sunnah. Amal ibadah yang paling utama saat membantu orang yang ditimpa kesulitan adalah: memfokuskan diri untuk membantunya dan menolongnya, dan mementingkan hal itu dibandingkan wirid dan khalwatnya. Amal ibadah yang paling utama saat seorang muslim sakit adalah: menjenguknya. Dan amal ibadah yang paling utama saat kematiannya adalah: menyaksikan jenazahnya. Amal ibadah yang paling utama ... dst.